top of page
Search
Writer's pictureRemaja Tampubolon

Pulih Bersama, Bergerak Bersama



Indonesia memasuki babak baru. Babak yang menjadi awal dari sebuah pelepas kerinduan selama 2 tahun terkekang oleh pandemi. Yaitu babak menuju endemi.

Pelan namun pasti, angka dan data penyebaran Covid 19 yang terus melandai, aktivitas masyarakat yang bisa dikatakan kembali normal, namun tetap bermasker. Mall-mall yang ramai kembali, jalanan yang padat, sekolah-sekolah yang mulai tatap muka. itu semua adalah indikasi menuju episode baru, episode pemulihan ekonomi.

Gairah ini menjadi pemicu bagi kita semua untuk segera berakselerasi, memanaskan kembali mesin produksi, memanggil kembali tim yang sempat dirumahkan, dan menata kembali keuangan. Gerakan #pulihbersama yang menjadi ajakan di forum internasional G20 telah berdampak positif menjadi momentum kebangkitan bersama.


Apa yang harus dipersiapkan untuk bisa berakselerasi setelah "mode survival" selama 2 tahun?

Tidak sedikit teman-teman pengusaha yang memilih wait and see, bisa dipahami karena ada trauma yang membekas akibat hantaman pandemi, ada luka memar yang masih nyata dan kadang menyisahkan nyeri. Ada kekhawatiran bahwa animo dan kehebohan di media sosial mengenai pelonggaran akan berdampak besar pada bulan-bulan berikutnya. Wajar jika ada rasa takut dan khawatir karena memang kondisi ketidakpastian ini, tetapi jika hanya memilih diam dan menonton, sudah pasti kita akan tidak akan kemana-mana.


Bergerak atau Diam sama-sama beresiko.

BERGERAK bisa jadi membawamu ke tujuan,

tetapi diam tidak akan pernah membawamu

pada kemajuan.


Bertindak mungkin beresiko jatuh, tetapi diam jelas tidak akan membawamu kemana-mana.

Kalimat dari mentor bisnis yang saya ajak diskusi di Podcast saya minggu lalu, dimana beliau mengajak semua pelaku usaha mulai bergerak, jangan berdiam diri, jangan larut dengan permasalahan yang ada, diam atau bergerak, masalah akan selalu ada, lalu mengapa pilihannya tidak bergerak?


Mengapa akselerasi penting? karena disaat ini, semua orang berpikir dan merasakan hal yang sama, ada yang taking risk, tetapi juga ada yang memilih diam. Penting sekali "gaspol" di awal, karena kita akan ada diposisi depan, kita bisa lebih terang melihat visi dan tujuan, meskipun menjadi terdepan itu selalu dekat dengan risiko.


Saya merangkum 3 hal yang perlu anda siapkan untuk berakselerasi memasuki kuartal 2 ini:

  1. Fokus pada bidang yang anda kuasai ~ inilah kuncinya, ingat anda adalah ahli dalam bidang yang anda tekuni. Di masa saat ini banyak orang yang lebih percaya dan merasa nyaman bekerjasama dengan orang yang memiliki "track record" yang bagus, konsumen enggan coba-coba, konsumen ingin yang pasti. Contoh, ketika pernikahan tertunda selama 2 tahun, lalu saat ini pemerintah sudah mulai melonggarkan aturan, maka siapa yang akan dipilih menjadi Wedding Organizer? siapa yang akan ada di Top of Mind mempelai dan keluarga? pasti WO yang sudah memiliki nama, WO yang reputable name, dan memiliki historical positif. Di situasi yang dilonggarkan ini, kesempatan akan datang pada mereka yang ahli.

  2. Kualitas Layanan ~ bagi anda pemilik usaha UMKM, saatnya anda mulai memasarkan produk unggulan anda pada konsumen yang selama ini berinteraksi dengan anda. Jangan dulu buru-buru membuka stand, jangan berinvestasi pada hal yang diluar kontrol anda. Mulai dengan menyapa konsumen anda, petakan konsumen anda, bagi menjadi beberapa level. Pusatkan interaksi dan layanan anda pada konsumen yang selama ini bersama anda. Bagi teman-teman sales, perbankan atau asuransi, bangun komunikasi dengan nasabah secara persuasif, jangan intimidasi apalagi terkesan memaksa. Tetap "Connect" dengan nasabah dengan smart. Penting sekali menjaga kualitas layanan nasabah, karena ketika nasabah ada kebutuhan, mereka akan mengingat siapa yang paling sering berinteraksi dengan mereka.

  3. Tim yang handal ~ saya percaya bahwa tidak ada Superman, yang ada adalah Super Team. Lengkapi tim anda dengan skill dan penampilan yang baru, bawa mereka ke next level. Isi mereka, katakan pada mereka untuk menyambut awal baru ini dengan antusias. Anda sebagai pemimpin harus bisa menjadi contoh bagi mereka, yakinkan mereka melupakan masalah pribadi mereka ketika sedang melayani konsumen. Kualitas tim sangat tergantung dengan kualitas pemimpinnya, ketika anda sebagai pemimpin menunjukan gairah dan optimis yang besar, saya yakin, tim anda akan menirunya.

Yuk, memasuki Q2 ini kita sambut dengan gairah baru, terlebih diawal bulan nanti kita akan memasuki bulan ramadhan. Momentum yang tepat untuk memulai Q2 dengan pengharapan dan optimis bersama.


Semoga bermanfaat, Remaja Tampubolon

533 views0 comments

Recent Posts

See All

Comments


bottom of page