Di era banjir informasi seperti sekarang, tantangan utama sebuah perusahaan bukan lagi mendapatkan waktu, namun bagaimana cara mendapatkan perhatian. Dengan adanya media sosial, televisi, dan platform streaming, sekarang konsumen media sudah bisa memilah dan memilih konten apa yang mereka inginkan. Sehingga “perhatian” atau fokus mereka hanya diberikan untuk hal-hal yang mereka pedulikan saja. Sementara hal hal yang tidak penting untuk mereka, akan mereka abaikan.
Facebook mengumumkan di tahun 2021, hasil riset membuktikan bahwa “attention span” atau rentang perhatian seseorang di media sosial hanya sekitar 2 detik saja. Artinya, mereka bisa scroll atau tutup page media sosial mereka jika dalam 2 detik itu mereka tidak melihat apapun yang menarik.
Tentu saja secara tidak sadar, hal ini perlahan-lahan merubah cara kita bekerja dan cara kita berfikir.
Pegawai tidak ada lagi yang fokus memperhatikan meeting berdurasi 2 jam jika dari awal perhatian mereka teralihkan oleh hal yang mereka anggap lebih menarik. Seorang salesperson juga akan kesulitan mendapatkan kesempatan untuk didengar jika konsumennya sudah fokus memperhatikan produk lain terlebih dahulu. Iklan-iklan banner digital yang dulu sering diperhatikan, sekarang hanya dianggap kebisingan visual, bukan sesuatu yang menarik lagi.
Setiap pagi kita bangun berjanji untuk menjalani hari yang produktif. Namun rasanya, scrolling media sosial menarik ditengah kebosanan kita bekerja. Tau-tau sudah sore. Tenang saja, jangan merasa sendiri. Saya pun begitu kadang-kadang. Tapi jadi mengerti kan, bagaimana distraksi kecil bisa mempengaruhi aktifitas seluruh hari? Betapa sulitnya mendapatkan dan mengatur perhatian?
Lantas bagaimana peran kita sebagai pemimpin mengatasi tantangan ini?
Urutkan Prioritas. Usahakan seluruh anggota tim, termasuk diri kita sendiri, mengetahui apa yang paling utama dikerjakan setiap hari. Sudah banyak kejadian membuktikan betapa tidak optimalnya hasil ketika kita mengerjakan banyak hal dalam waktu bersamaan. Disaat otak kita dipaksa untuk mengulang proses berfikir untuk beberapa hal sekaligus, kualitas dari hasil pun berkurang karena otak kita lebih cepat lelah. Pastikan ada list to do untuk hal-hal yang butuh dikerjakan setiap hari. Dan disaat goal itu tercapai, istirahatkan otak anda dan berhatikan perhatian anda untuk hal yang lainnya.
Focus Block. Jadwalkan waktu untuk anda memberikan perhatian terhadap kerjaan, dan untuk beristirahat. Dan disaat waktu waktu tersebut, pastikan fokus anda tidak teralih dengan meminimalisir distraksi yang tidak urgent. Dengan begitu, waktu yang anda siapkan untuk bekerja bisa lebih optimal. Berikan diri anda juga reward untuk menjalani hari yang disiplin, dengan menyiapkan waktu untuk sesuatu yang anda sukai.
Cukupkan Waktu Meeting. Pastikan meeting-meeting yang anda jadwalkan berjalan dengan optimal. Kalukulasi waktu untuk membicarakan hal utama saja, sehingga lebih banyak waktu untuk mengembangkan ide/solusi. Dengan meeting yang tidak terlalu sebentar, otak kita masih punya energy untuk mengerjakan tugas selanjutnya. Begitu juga disaat kita bertemu dengan client, ceritakan hal yang paling penting dan menarik. Dengan begitu perhatian mereka bisa langsung didapatkan, ide atau solusi yang anda sajikan bisa didengar, dan proses diskusi menjadi menarik karena client memberikan perhatian dan rasa penasaran.
Otak kita ibarat "hard drive". Perlu kesadaran penuh untuk memasukan hal-hal yang positif dan berguna. Jangan biarkan hilang fokus dan terisi oleh memory yang tidak penting, akibat perhatian kita ter-distraksi.
Kita bisa melindungi aset kita dengan merencanakan bagaimana cara kita mengoptimalkannya.
Dengan memfokuskan perhatian kita untuk hal-hal yang penting, energi kita pun terjaga. Perhatian anda berharga, begitu juga perhatian tim dan client anda. Dengan saling menguatkan dan mendukung, bentuklah ruang kerja yang sehat dengan tingkat konsentrasi yang tinggi.
Selamat hari senin,
Selamat memulai minggu dengan perhatian penuh yang positif dan produktif
Salam hangat, Remaja Tampubolon