Apa yang anda harapkan dari CEO anda saat ini?
Jika CEO anda datang dan bertemu langsung dengan anda, apa yang anda akan minta
darinya?
Jika pertanyaan ini disampaikan kepada tim pelaksana, para front liners, atau sales person, kira-kira apa yang akan terjadi? Bisa jadi mereka hanya akan diam sambil senyum atau garuk-garuk kepala. Ya bagi sebagian orang terutama teman-teman dilevel pelaksana bisa berjumpa dengan GM saja sudah suatu yang wah, apalagi bisa jumpa dengan CEO. Jika disituasi normal saja, saya merasa miris melihat situasi ini, bayangkan jika budaya ini masih terjadi disituasi pandemi.
Saat situasi krisis, kehadiran pemimpin menjadi penting.
Masih ingat kecelakaan Air Asia QZ8501 tujuan Surabaya – Singapura Desember 2014 lalu? Tidak bermaksud menguak masa lalu ataupun duka keluarga yang ditinggalkan, tetapi ada kejadian penting yang saya pribadi melihat ini sebagai kualitas dari seorang pemimpin.
Tony Fernandes, CEO Air Asia waktu itu langsung bergerak cepat, setelah dia menerima informasi bahwa pesawat yang membawa 155 penumpang dan 7 kru dinyatakan hilang kontak diselat karimata pada saat terbang dari Surabaya.
Tony sebagai orang tertinggi dipucuk pimpinan langsung bertindak cepat, dia terbang ke Surabaya menemui keluarga korban dan berusaha berkordinasi dengan apparat dan kementerian perhubungan. Dalam konferensi persnya, Tony mengatakan dia akan bertanggung jawab, dia dan Air Asia akan berusaha sekuat tenaga mencari keberadaan pesawat dan korban, dan siap menanggung biaya ganti rugi bagi seluruh korban.
Inilah kualitas kepemimpinan yang perlu ditiru, pemimpin hadir ketika situasi memanggil.
Being Team Player Inside You
Di masa pandemi dimana tantangan bisnis dan organisasi semakin kompleks, dibutuhkan pemimpin yang bukan hanya hadir, tetapi berkontribusi bagi team. Bukan lagi pemimpin yang berteriak-teriak “Hayoo semangattt..” atau hanya meminta “Lho mana.. mana?”.
Itu sih pemimpin kuno. Pemimpin yang dibutuhkan di masa pandemi harus pemimpin yang menjadi pemain di tim. Dia harus terjun, berbaur, merasakan dan melihat secara nyata pertarungan timnya di lapangan. Dia harus meninggalkan dulu fasilitasnya untuk membawa timnya melewati badai krisis.
“Saya kan sudah melewati itu semua bang, jadi wajarlah saya cukup memantau saja”
Yaa kalau itu alasannya maka perusahaan tidak perlu anda, untuk sekedar memantau CCTV juga lebih dari cukup dong. Terlalu mahal perusahaan ini membayar anda jika anda hanya memantau.
“Kan lagi pandemi bang, tim saya semua WFH Bang termasuk saya”
Betul dan memang harus kita support penerapan WFH ini, tapi bagaimana anda berkordinasi dengan tim anda yang sedang WFH?
“Gampang, via WA Group lah, pagi bagi tugas, sore collect hasil”
Ohh kalau hanya seperti itu saran saya anda di downgrade jadi supervisor saja, toh tugasnya sama..
Kepemimpinan adalah urusan people skill, anda harus berurusan dengan people yaitu tim anda. Suka atau tidak, benci atau rindu, anda harus bisa hadir di tengah-tengah tim anda.
Dan bentuk kehadiran bukan hanya fisik, setidaknya ada 4 kehadiran anda sebagai pemimpin:
1. Kehadiran Hati: pemimpin harus bisa diterima dan dirasakan oleh tim, dari sisi personal maupun professional.
2. Kehadiran Pikiran: penyampaian ide, solusi dan gaya komunikasi yang disampaikan tidak ada unsur menekan, apalagi mengintimidasi tim. Gaya komunikasi yang tepat akan membuat tim anda memahami bahwa anda sebagai pemimpin selalu memikirkan mereka.
3. Kehadiran Fisik: kita anda hadir didepan tim anda, hadirlah 1000%, letakkan dulu gawai anda, berinteraksilah layaknya manusia dengan manusia, ini akan membuat tim anda lebih merasa bahwa mereka dihargai.
4. Kehadiran Dukungan: Ekspresi, gesture dan raut wajah ketika anda berinteraksi dengan tim baik offline maupun online menjadi satu hal yang perlu anda mainkan. Ingat bahwa tidak ada manusia yang berpengalaman dengan situasi pandemi, beri dukungan dan selalu yakinkan semua akan baik-baik saja.
Sekali lagi, peran sebagai pemimpin memiliki tanggung jawab besar, bukan hanya kepada organisasi anda tetapi pada pemilik semesta, anda diberikan kewenangan menciptakan kemurungan atau kebahagiaan bagi orang lain. Anda diberikan kuasa untuk menghardik atau memuji hasil kerja tim anda.
Dan mengapa jika pilihannya hanya antara menjadi pemimpin yang baik atau pemimpin yang buruk, anda merasa berat menetapkan pilihan??
Salam Remaja Tampubolon
Commenti