top of page

Create a History (Not Just Part of History)

  • Writer: Remaja Tampubolon
    Remaja Tampubolon
  • 9 hours ago
  • 3 min read

ree

Berapa usia kita saat ini? Apakah di usia saat ini, kita hanya menjadi bagian dari sejarah atau orang yang mencetak sejarah? Silakan jawab dalam hati saja.


Saya pun ikut berdiam diri saat rangkaian kalimat mulai saya tumpahkan di tulisan ini. Saat menoleh ke sekitar, ternyata banyak mereka yang di usianya relatif masih muda sudah menciptakan sesuatu yang sangat fenomenal.


Kekagumanpun selalu muncul pada diri saya pada mereka yang sudah mampu mencetak sejarah yang sangat mengagumkan.


Namun, berhentilah untuk selalu mengagumi orang lain. Bukankah kita juga mengagumkan? Yang membedakan hanyalah satu, mereka yang hidup mengagumkan adalah mereka yang berani berselancar di atas resiko. Resiko besar, hidup besar. Risiko kecil, hidup kecil.


Setiap orang punya kisah tentang kehidupan. Dialah yang menuliskan kehidupan seperti apa yang ingin dia ceritakan.


Yang penting, tuliskan saja sejarah apa yang ingin Anda torehkan untuk kehidupan yang sangat singkat ini. Apakah nanti sesuai dengan apa yang kita tuliskan, itu urusan lain.


Mencetak sejarah, tidak harus selalu menciptakan sesuatu yang sangat besar. Semua dimulai dari hal kecil. Dari hal yang kecil, kemudian akan besar. 


Menciptakan sejarah itu sederhana saja. Jika saat ini Anda adalah seorang pengusaha, jadilah pengusaha terbaik.

Jika saat ini Anda adalah seorang karyawan, jadilah karyawan terbaik. Jika saat ini Snda adalah penulis buku, jadilah penulis buku terbaik. Jika saat ini Anda adalah seorang penyapu jalanan, jadilah penyapu jalanan terbaik.


Menjadi yang terbaik, tidak selalu harus ada KPI (key performance indicator). Untuk urusan performance review di kantor, memang harus dilakukan.


Namun, menjadi terbaik di sini hanyalah masalah mentalitas kita. Saat kita melakukan apa yang menjadi tugas dan tanggung jawab kita dengan komitmen 100%, maka itulah yang dinamakan dengan melakukan yang terbaik.


Kita bisa berkaca pada sejarah. Kebanyakan, sejarah terbentuk dari orang-orang yang memang menjalankan profesinya dengan usaha terbaiknya.


Tidaklah mungkin, para pencetak sejarah muncul dari orang-orang yang memiliki mentalitas “hidup segan mati tak mau”.


Dengan 100% mengikatkan diri dengan komitmen, akan memberikan kita energi yang berlipat ganda.


Kita hadir di bumi ini dengan segala keunikan-keunikan untuk membuat perbedaan. Bukan menjadi yang biasa-biasa saja.


Mulailah mendaki menjadi manusia unggul yang mampu mencetak sejarah prestasi di bidang pekerjaan masing-masing. Mulailah menghargai langkah-langkah kecil. Dan mulailah hari ini juga, detik ini juga.


Karena apa yang kita lakukan hari ini, adalah satu-satunya kekuatan yang kita miliki untuk mengantarkan kita ke masa depan yang kita imajinasikan.


Setiap manusia punya cerita untuk bisa didengar oleh generasi selanjutnya, minimal oleh anak cucu kita.


Cerita sejarah apa yang ingin kita berikan kepada mereka? Apakah kita dikenal hanya sebagai pengangguran yang setiap harinya menghabiskan puluhan batang rokok dan bercangkir-cangkir kopi.


Apakah kita ingin dikenal sebagai orang yang selalu meratap penuh keluh kesah menyesali nasib? Apakah kita dikenal sebagai koruptor? Apakah kita dikenal hanya sebagai manusia yang tunduk pada keadaan dan menyerah pada keadaan?


Tentunya kita tidak mau dengan itu semua. Kita ingin menghadirkan diri kita sebagai manusia yang bisa dibanggakan oleh anak cucu kita.


Rasanya, kita juga akan begitu bangga ketika melihat anak cucu kita berbicara kepada orang lain mengenai “kehebatan” bapak atau kakeknya.


Mereka bercerita dengan mata berbinar-binar penuh semangat. Ada warisan yang bisa kita tinggalkan untuk mereka.

Warisan yang bukan sekedar harta, namun lebih pada nilai-nilai luhur yang bisa kita tinggalkan setelah kita tiada.


Mencetak sejarah dalam hidup bisa kita mulai dengan meluangkan waktu untuk melakukan investasi terhadap diri kita.


Bagaimana kita bisa meningkatkan value kita dalam hubungannya dengan pekerjaan yang kita lakukan.


Pengetahuan apa yang seharusnya bisa saya pelajari. Keterampilan apa yang seharusnya saya kuasai. Sikap seperti apa yang harus saya miliki. Karakter apa yang seharusnya saya perkuat. Mari kita refleksikan diri.


Kehidupan yang hanya sekali ini, kita akan isi dengan ledakan semangat yang tak pernah padam.


Nyalakan bara api di dada dan nyatakan pada dunia:

“I am a history maker, not just part of history.”

*Artikel ini diambil dari buku berjudul "BATIC".


 
 
 

Comments


  • Instagram
  • YouTube
  • Facebook

©2025 by Remaja Talenta Indonesia

bottom of page