top of page
Search
  • Writer's pictureRemaja Tampubolon

Story Selling dalam Embedded Marketing



Tahukah Anda bahwa konsep beriklan disebuah alur film sudah terjadi sejak tahun 80an?

Bagaimana film layar lebar berhasil mendongkrak penjualan produk iklan hingga 300%?


Konsep Embedded Marketing merupakan konsep pemasaran brand atau produk dalam media hiburan. Seperti dalam film, acara televisi, termasuk komik. Saat ini mungkin sudah jamak terjadi, di sinetron idola para ibu-ibu, sering sekali bintang utamanya meminum air kemasan tertentu, atau mengendarai mobil tertentu. Dan kita sebagai penonton tidak merasa terganggu karena itu menyatu dalam alur cerita, itulah strategi Embedded Marketing.


Salah satu film terlaris yang menggunakan konsep Embedded Marketing adalah film Box Office The Extra Terrestrial atau E.T di tahun 1982 Garapan sutradara ternama Steven Spielberg.


Spielberg berhasil menanamkan Embedded Marketing di film ini, ia bekerja sama dengan produsen permen coklat Reese’s Pieces untuk menjadi bagian dari alur cerita film. Meskipun ide awal ini ditawarkan kepada produsen permen M&M’s, tapi ditolak karena M&M's merasa ide Spielberg itu aneh dan tidak masuk akal, tetapi Spelberg berhasil membawa produk Reese's Pieces menjadi permen yang dicari banyak konsumen.


Apa yang dilakukan Spielberg menjadi terobosan, lonjakan permintaan permen Reese’s Pieces menggila, dan memecahkan rekor penjualan. Bahkan dibeberapa bioskop dibuatkan stand khusus untuk Reese’s Pieces.


Film The Extra Terrestrial atau E.T menjadi langkah kecil bagaimana industri hiburan mampu memberikan dampak positif kepada produk yang beriklan, ketika Product Placement berpadu dengan alur cerita, dan masih menjadi satu kesatuan, maka kita akan menikmatinya.


Film ini menceritakan mahluk luar angkasa yang terdampar di bumi, lalu ia ditemukan oleh seorang bocah lelaki bernama Elliot. Elliot kemudian memberi nama mahluk ini E.T. Elliot pun berencana membawa E.T ke rumahnya, dan ia memancing mahluk luar angkasa itu menggunakan permen coklat Reese's Pieces.


Jika kita sebagai penonton, kita akan terbius dengan alur cerita ini, tanpa kita sadari persepsi permen coklat Reese's Pieces pun masuk ke dalam alam bawah sadar kita.



Apa yang kita pelajari?


Mempengaruhi alam bawah sadar melalui sebuah cerita jauh lebih powerful dari beriklan secara konvensional. Bayangkan jika produk anda mampu tertanam di alam bawah sadar konsumen, maka dipastikan anda menghemat banyak biaya iklan. Karena konsumen sudah believe, mereka bahkan mau dan rela menceritakan produk anda ke orang lain tanpa anda minta.


Lalu, bagaimana membuat produk anda menjadi alur cerita menarik bagi konsumen?


Mulailah dengan memahami apa masalah konsumen anda.
Dari masalah itu, bagian mana yang bisa anda selesaikan dengan produk anda. Ingat, jangan berusaha menyelesaikan semua masalah konsumen, anda hanya perlu menyelesaikan masalah yang spesifik saja. Semakin spesifik masalah konsumen, semakin kuat positioning produk Anda.

Saya akan membantu Anda dalam mendesign alur cerita bagi produk Anda. Apa saja step dan tahapan yang perlu Anda lakukan untuk bisa membungkus value Anda dengan cerita yang menarik. Kemampuan memilih diksi dan narasi yang tepat untuk cerita Anda.


Nantikan pelatihan kami "The Art of Story Selling", oktober nanti. Semoga bermanfaat, Remaja Tampubolon

317 views0 comments

Recent Posts

See All
bottom of page