top of page
Search
  • Writer's pictureRemaja Tampubolon

Belajar dari Kedisiplinan dan Ketahanan




Bulan suci ramadhan yang berlangsung setiap tahun menjadi salah satu masa yang sangat berkesan bagi saya. Energi dan kehangatan masyarakat sekitar sangatlah terasa, termasuk seluruh tim saya juga menjalankan ibadah puasa. Mungkin sebagian besar orang menganggap berpuasa cukup identik dengan agama Islam, namun kita juga tahu bahwa kebaikan berpuasa juga diajarkan dalam beberapa kepercayaan lain.


Saya-pun ikut tergerak dan sesekali ikut berpuasa, menahan lapar dan dahaga dengan sembari menjalankan aktivitas yang tidak berkurang dibandingkan hari-hari lain. Salut kepada seluruh kerabat muslim yang mampu menjalankan ibadah tersebut satu bulan penuh. Banyak pengalaman dan pembelajaran yang saya dapat dengan berpuasa. Puasa lebih dari sekadar menahan diri dari makanan dan minuman; itu adalah pengalaman yang mengajarkan kita tentang kedisiplinan, ketahanan, dan motivasi diri. Dan saya setuju prinsip-prinsip yang terkandung dalam puasa dapat diterapkan dalam berbagai aspek kehidupan, termasuk dalam mencapai tujuan pribadi, profesional, juga kesehatan baik jasmani maupun spiritual. 


Mari kita telaah bagaimana pengalaman puasa dapat menjadi sumber motivasi diri yang kuat bagi setiap individu, terlepas dari latar belakang agama mereka.


1. Kedisiplinan Pribadi

Puasa memerlukan tingkat kedisiplinan yang tinggi. Menahan diri dari kebiasaan sehari-hari seperti makanan dan minuman selama periode tertentu membutuhkan ketegasan dan kontrol diri yang kuat. Dengan mengatur jadwal makan dan minum, seseorang belajar untuk mengontrol dorongan instan dan mengembangkan kedisiplinan yang diperlukan untuk mencapai tujuan-tujuan dalam kehidupan.


2. Ketahanan dan Ketangguhan Mental

Selama puasa, seseorang sering mengalami rasa lapar, haus, dan kelelahan. Namun, mereka tetap bertahan dan menjaga semangatnya. Pengalaman ini mengajarkan kita tentang ketahanan mental dan kemampuan untuk mengatasi tantangan. Ketika kita menghadapi rintangan dalam mencapai tujuan kita, pengalaman puasa mengajarkan kita untuk tetap bertahan dan menghadapinya dengan sikap yang positif.


3. Pengelolaan Waktu dan Prioritas

Puasa juga mengajarkan kita tentang pentingnya pengelolaan waktu dan prioritas. Ketika waktu makan terbatas, seseorang harus mengatur jadwal dengan bijaksana dan memprioritaskan kegiatan-kegiatan yang penting. Hal ini membantu dalam meningkatkan efisiensi dan produktivitas dalam kehidupan sehari-hari.


4. Menghargai Nikmat-nikmat Kehidupan

Pengalaman lapar dan haus selama puasa mengajarkan kita untuk menghargai nikmat-nikmat kehidupan yang sering diambil sebagai sesuatu yang biasa. Ini membangkitkan rasa syukur dan membuat kita lebih sadar akan berbagai berkah yang telah diberikan kepada kita.


5. Mendorong Kemandirian dan Kreativitas

Puasa sering mengharuskan seseorang untuk mencari solusi alternatif dalam memenuhi kebutuhan nutrisi dan energi. Ini dapat mendorong kemandirian dan kreativitas dalam mencari cara untuk tetap sehat dan bertenaga selama puasa. Pengalaman ini dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari untuk mencari solusi kreatif dalam menghadapi tantangan dan masalah.


Puasa akan menjernihkan hati dan menajamkan penglihatan manusia. Puasa akan menimbulkan kerendahan hati dan melenyapkan kesombongan. Puasa mengajarkan kita untuk bersyukur akan keberuntungan yang kita dapatkan.

Dengan demikian, puasa bukan hanya tentang aspek keagamaan, tetapi juga merupakan pengalaman yang dapat menginspirasi dan memotivasi individu untuk mencapai potensi penuh mereka dalam berbagai aspek kehidupan. Melalui kedisiplinan, ketahanan mental, pengelolaan waktu, rasa syukur, dan kreativitas, pengalaman puasa dapat menjadi sumber daya yang berharga dalam mengembangkan motivasi diri yang kuat.


Salam

Remaja Tampubolon


181 views0 comments

Recent Posts

See All
bottom of page