top of page
Search
Writer's pictureRemaja Tampubolon

Anda didorong oleh Gairah atau Ketakutan?


Pernahkah anda bertanya-tanya apakah dalam menjalani hidup anda menentukan pilihan betul-betul dengan keinginan? Ataukah anda mengambil keputusan karena rasa takut?

Mungkin anda menghabiskan hari-hari dengan memutar roda rutinitas, lalu tertidur di malam hari dengan perasaan seperti anda tidak benar-benar mencapai apa pun. Atau anda terus mengatakan “Ya” terhadap peluang tanpa benar-benar berpikir apakah itu adalah hal yang tepat untuk dikatakan Ya.

Meskipun terjebak dalam lingkaran ini bisa membuat frustasi, ada pertanyaan yang dapat anda ajukan pada diri sendiri untuk membantu mengarahkan anda kembali ke arah yang benar. Sebelum sampai pada pertanyaan inti, mari kita bicara tentang apa yang memotivasi kita untuk mengambil tindakan.

Saya meyakini ada dua hal utama yang memotivasi saya: ketakutan dan gairah.


Ketakutan akan kegagalan, kesuksesan, kehilangan, rasa malu, terkadang dapat menyandera saya dan memengaruhi keputusan yang saya buat.

Pernah di suatu masa pada saat yang sangat sibuk, saya menyadari bahwa saya mengambil sejumlah tindakan yang didorong oleh rasa takut. Hasilnya adalah saya merasa lelah, kesal, dan tidak mampu.

Ketika saya mengambil tindakan karena gairah, hasilnya justru sebaliknya. Mereka yang mengenal saya dengan baik tahu bahwa ketika saya sangat ingin mewujudkan sesuatu, tidak ada yang bisa menghentikan saya. Yang membawa kita kembali ke pertanyaan untuk ditanyakan pada diri sendiri ketika kita merasa tersesat, frustrasi, dan sendirian.

Pertanyaannya adalah: Apakah kita didorong oleh Gairah atau Ketakutan?

 

Tanda-Tanda Bahwa Anda Didorong oleh Gairah

Gairah membuat kita merasa hidup, terhubung, dan terpusat. Berikut adalah beberapa tanda bahwa gairah mengarahkan kita:

1.     Rasanya “mudah”

Kita tahu perasaan saat kita berada "di zona tersebut". Segalanya berjalan lancar, kita bertemu orang yang tepat, dan ide datang dengan mudah.

Ketika kreativitas kita mengalir dan kita merasa sadar akan kemungkinan-kemungkinan di sekitar, itu tandanya kita sedang didorong oleh gairah.

2.     Ketika keadaan menjadi sulit, kita tetap bertekad

Itu tidak berarti bahwa setiap proyek atau tujuan yang kita ambil akan tercapai dengan mudah (atau tetap mudah dalam jangka panjang). Tentu saja, rintangan akan muncul dan mungkin segalanya menjadi sulit.

Namun, selama kita didorong oleh hasrat untuk menyelesaikannya, atau melihat impian kita terwujud, kemungkinan besar kita akan menemukan bahwa kita memiliki energi, ketabahan, dan kemauan yang tiada habisnya untuk terus bangkit tidak peduli berapa kali kita terpukul bahkan jatuh. Kita memiliki visi masa depan yang mantap dan kegagalan bukanlah suatu pilihan. Dengan semangat yang menjadi pendorong diri, kita mencoba lagi saat menghadapi kemunduran.

3.     Kita tetap optimis

Ketika tindakan berasal dari gairah, meskipun hasil akhirnya positif atau baik, itu bukanlah satu-satunya alasan yang membuat kita senang atau puas. Sebaliknya, kita menikmati prosesnya dan bersenang-senang dalam mencapai tujuan. Apapun hasilnya, Anda bersyukur atas pengalaman tersebut.

 

Tanda-Tanda Bahwa Anda Didorong oleh Rasa Takut

Ketakutan bisa jadi licik. Sangat mudah bagi suara di kepala kita untuk meyakinkan bahwa kita hanya pintar dalam sesuatu. Kita mengatakan pada diri sendiri bahwa kita mengajukan pertanyaan yang tepat, berhati-hati, melindungi diri sendir.

Namun ada beberapa tanda yang menunjukkan bahwa bukan kecerdasan kita tetapi ketakutanlah yang menjadi penyebabnya.

Berikut beberapa indikasi bahwa kita didorong oleh rasa takut:

1.     Anda mengalami komentar yang berjalan

Ketakutan melihat kemungkinan hasil terburuk sepanjang masa. Kita mungkin akan mendengar monolog seperti ini di dalam kepala:

“Jika ini tidak dilakukan, saya akan gagal, dan itu salah saya.”

“Jika saya tidak memberikan segalanya, saya akan kehilangan rasa hormat terhadap diri saya sendiri.”

Atau, favorit saya: “Jika saya tidak memikirkan atau melakukan hal ini, saya akan mengecewakan orang X dan tidak dapat diperbaiki lagi.”

Menghadapi ancaman dan ketakutan ini, kita merasakan tekanan yang sangat besar untuk berhasil karena “semuanya akan berantakan” jika kita tidak berhasil.

Ironisnya, alih-alih memotivasi diri, rasa takut malah melumpuhkan kita karena begitu takut melakukan kesalahan besar yang akan berdampak jangka panjang.

2.     Kita bekerja lebih keras

Jika kita merasa lelah di penghujung hari atau orang-orang di sekitar kita memberi tahu bahwa kita bekerja terlalu keras, perhatikanlah. Kita seperti meyakinkan diri sendiri bahwa bekerja keras dan menderita lebih penting daripada menikmati waktu kita.

3.     Merasa gelisah atau cengeng (atau keduanya)

Saat rasa takut mengambil alih kendali, kita mungkin menyadari bahwa kita bereaksi terhadap kemunduran dengan lebih emosional. Hal ini karena rasa takut membuat tantangan terasa seperti kegagalan besar, bukan peluang untuk menjadi lebih kreatif.

 

Kita semua mengerti ketakutan. Tetapi gairah membuat kita melenyapkan rasa takut.

Ingat, ketakutan dan gairah dapat mengarahkan tugas individu serta pendekatan anda terhadap proses kehidupan atau keseluruhan karier anda.

Beberapa orang menjalani seluruh hidup mereka dengan memilih motivasi berbasis rasa takut. Ada kemungkinan hal itu bisa membawa mereka menuju kesuksesan, namun kecil kemungkinannya mereka akan menemukan kebahagiaan dengan cara itu.

Prakteknya adalah cobalah memilih gairah daripada rasa takut. Ketika kita melakukan ini, kita tidak hanya menjadi lebih bahagia, sebenarnya kita menjadi lebih efektif dan efisien.

 

Semoga kita semua bisa mengelola rasa takut, dan selalu berusaha menggunakan gairah dalam berbagai hal yang positif.


Salam,

JJ

41 views0 comments

Recent Posts

See All

Comments


bottom of page