
3 Hal yang Membuatmu Bertahan

Dalam hidup ini, tentunya siapapun pernah mengalami perubahan dan tantangan. Ada kalanya kita merasa lelah, kehilangan arah, atau menghadapi situasi yang tidak sesuai harapan.
Namun begitu, sebenarnya kita bisa tetap terus berkembang jika memiliki fondasi yang tepat.
Fondasi tersebut terbagi menjadi 3 hal, di antaranya: tujuan yang jelas, ketekunan dan kelenturan, serta jaringan dukungan. Berikut penjelasannya.
1. Tujuan (Purpose)
Saat kamu punya alasan kuat untuk bangun, bekerja, atau melangkah, itu akan menjadi energi yang membuatmu tetap bertahan dalam keseharian.
Orang yang memahami “mengapa dia harus melakukan sesuatu hal” mereka cenderung lebih fokus, lebih bersemangat, dan tidak mudah menyerah.
Tip praktis:
Tuliskan satu kalimat “kenapa kamu harus melakukan sesuatu” lalu baca setiap pagi. Jika perlu, ubah menjadi tujuan kecil setiap minggu.
2. Ketekunan & Kelenturan (Resilience & Adaptability)
Ketekunan bakal membuatmu sanggup melewati kegagalan, sementara kelenturan bisa membantumu menyesuaikan diri saat rencana tidak berjalan sesuai harapan.
Gabungan keduanya memungkinkan kamu bertahan dan berkembang, menjadikanmu pribadi yang selalu kuat!
Tip praktis:
Ketika gagal, lakukan evaluasi cepat lalu coba satu perubahan kecil. Tidak perlu menunggu segala sesuatu sempurna kemudian melakukan pergerakan.
3. Dukungan (People & Resources)
Ingat, tidak ada orang yang bisa bertahan sendirian. Keluarga, teman, mentor, dan sumber daya lain seperti pengetahuan dan keterampilan memberi dukungan emosional maupun praktis saat situasi krisis mendatangimu.
Riset BMC Psychiatry pada 2020 menunjukkan, bahwa orang dengan dukungan sosial yang kuat lebih dapat bertahan terhadap stres.
Tip praktis:
Cobalah rawat satu hubungan penting setiap minggu, misalnya dengan menelpon, mengirim pesan dukungan atau menawarkan bantuan kecil ke orang lain.
Setelah membaca poin-poin di atas, ingatlah “Kamu bertahan bukan karena tidak pernah jatuh, tapi karena selalu menemukan alasan, cara dan orang untuk bangkit kembali.”
Salam,
Remaja Tampubolon